KBG 5913

**Aku tulis post ini bersempena dengan peperiksaan final sem yang baru tamat minggu ni.


     Bismillaahirrahmaanirrahiim


وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,
[Al-Baqarah 2:155]

     Biasa lah kan. Nama pun 'hidup'. Memang tak lari dari cubaan & dugaan.

     Kadang-kadang, Allah beri ujian kepada kita dengan sedikit 'ketakutan', dan melalui ujian 'ketakutan' tersebut, kita semakin dekat dengan Allah. Betul ke?

     Firaun ketika bergelut dengan kematian, sebelum badannya dilemaskan, dia diuji oleh Allah dengan 'ketakutan'. Sehinggakan dengan ujian 'ketakutan' tersebut, akhirnya dia menyerahkan diri juga kepada Allah,


حَتَّىٰ إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنتُ أَنَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِي
sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahawa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)."
[Yunus 10:90]


     Samalah juga halnya dengan Qarun, Allah mengujinya dengan kekurangan harta, juga suatu bentuk 'ketakutan', maka Qarun menjadi lebih rajin beribadah, mendekatkan diri dengan Allah dan meminta Nabi Musa berdoa kepada Allah supaya dikurniakan harta yang banyak.

     Disebalik ujian dan kesusahan, atau 'ketakutan' yang diberi oleh Allah, sebenarnya ada hikmah. Ya. Kita semakin dekat dengan Allah. Itu satu kurnia dari Allah yang kebanyakan dari kita selalu abaikan.

     Tetapi, disebalik hikmah untuk mendekatkan diri dengan Allah, tiba-tiba Allah bagi ujian lain pula kepada kita, berupa 'kesenangan'.

      Kisah Qarun, selepas mendekatkan diri dengan Allah, dan Allah mengabulkan permintaannya, akhirnya dia berpaling dari Allah, sombong dengan Allah,


الَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِندِي
Dia (Qarun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku".
[Al-Qasas 28:78]


     Dan pengakhiran bagi Qarun yang sombong ini ialah dia termasuk dari golongan yang tidak mampu membela dirinya dari adzab Allah.

     Bagaimana pula dengan kita? Jangan kita lupa Allah setelah Dia menyelamatkan kita dari ujian 'ketakutan'.



وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَن لَّمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ ضُرٍّ مَّسَّهُ
Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah  dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk bahaya yang telah menimpanya.
[10:12]



فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّـهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka mempersekutukan (Allah),
[29:65]



وَإِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُم مُّنِيبِينَ إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا أَذَاقَهُم مِّنْهُ رَحْمَةً إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُم بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ
Dan apabila manusia ditimpa oleh sesuatu bahay, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali kepada-Nya, kemudian apabila Dia memberikan sedikit rahmat-Nya kepada mereka, tiba-tiba sebahagian mereka mempersekutukan Allah,
[30:33]




     Ya Allah, mudah-mudahan aku tidak termasuk dari kalangan 'yang bersenang-lenang dengan kekufuran',


قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلًا ۖ إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Katakanlah, "Bersenang-senanglah kamu dengan kekafiranmu itu untuk sementara waktu. Sungguh, kamu termasuk penghuni neraka."
[Az-Zumar 39:8]



Na'udzubillahi min zaalik.


Astaghfirullah..astaghfirullah..astaghfirullah...